>>> Grandcivic on the Media.. <<<
Re: >>> Grandcivic on the Media.. <<<
Last edited by alk on Fri Aug 31, 2012 10:35 pm, edited 1 time in total.
GRAND CIVIC
Legenda Jalan Raya Negara Indonesia
Legenda Jalan Raya Negara Indonesia
Re: >>> Grandcivic on the Media.. <<<
http://otomodif.otomotifnet.com/read/20 ... ura-Klasik
Kamis, 30 Juni 2011 09:02 WIB
Modifikasi Honda Grand Civic 1991
Modif Honda Grand Civic, Aura Klasik
Jakarta - Honda Grand Civic menurut saya merupakan mobil ternyaman pada zamannya. Bagaimana tidak? Kaca depannya yang besar memberikan daya visual yang luas, belum lagi dipadu teknologi kaki-kaki yang sudah mengadopsi double wishbone sehingga membuat bantingannya empuk sekali. Mungkin inilah yang membuat Ahmad Morteza, pemilik dari Grand Civic (GC) ini terpikat.
Nyatanya, ada kisah unik dibalik pemilihan Civic berkode SH4 ini. “Dulu saya sempat pakai Corolla Altis, tapi lama-lama bosan,” buka Ahmad, sapaan akrabnya. Waktu itu sempat bingung hendak mencari mobil apa. “Disaranin sama teman pakai Grand Civic, katanya nyaman, dan kabin luas,” tambahnya.
Sebelum dimodifikasi, Ahmad sudah mendapat berbagai referensi modifikasi dan aksesori untuk SH4-nya. Ia pun mulai berburu aneka aksesori. Salah satunya adalah perangkat spion retractable, “Saya lupa dari tipe apa, yang jelas bawaannya Civic JDM,” ucapnya.
Opsi custom juga ia lakukan apabila kesulitan menemukan aksesori yang diinginkannya, seperti sepasang fog lamp di bumper depan dan belakang. “Untuk depan, fog lamp-nya diambil dari Toyota Corolla FX, soalnya di mikanya ada ketrikan Koito,” ujar Ahmad. Sedangkan fog lamp belakang, “Lampunya custom, lupa dari mobil apa,” tukasnya.
Opsi fog lamp tidak dijumpai di Civic lokal karena memang bersifat opsional. “Kalau di Jepang, sebenarnya fog lamp bersifat opsional, namun untuk versi Eropa, malah jadi standar equipment,” jelas Ahmad.
Fog lamp belakang ini adalah ciri khas dari Civic versi Eropa. Pria gemar bercanda ini juga menambahkan antena belakang di bagasinya. “Pakai antena universal, bisa dibeli kok di toko-toko variasi,” jelasnya. Ia-pun harus rela mengebor panel dekat bagasi untuk menanamkan motor penggeraknya. “Baru disambung ke switch antena di dasbor,” ucapnya.
Sebagai pemanis, pria yang bermukim di Cibubur ini menambahkan add-on spoiler custom dari depan sampai belakang. Perangkat yang terbuat dari fiber ini lantas dicat hitam agar terlihat seperti spoiler bawaan OEM Honda. “Selain itu biar tampilannya enggak terlalu cingkrang,” tutupnya. Nice!
Map Light Kebanggaan
Di sektor interior, Ahmad menambahkan parts-parts yang boleh dibilang langka. Seperti switch antena belakang, switch fog lamp depan belakang, dan switch retractable mirror (beserta retractable motor) yang semuanya diambil dari Civic versi JDM kode EF. Yang lumayan susah didapatkan adalah switch fog lamp depan, “Sampai nitip temen di Malaysia, hahaha…” gelaknya.
Untuk mendapatkan switch ini, ia merogoh kocek kurang lebih Rp 300 ribu, sedangkan untuk switch-switch lain, “Sekitar Rp 150 ribuan,” ujarnya. Pemasangannya tidak ada kendala berarti karena memang diperuntukkan untuk GC.
Ada pernik yang menjadi kebanggaan Ahmad, yaitu map light yang letaknya di dekat spion tengah. Menurutnya, sangat jarang ia melihat GC memakai aksesori ini, bahkan hingga di komunitas GC aksesori ini juga tergolong jarang ditemui.
“Waktu itu teman ada yang mau bayarin, tapi enggak saya lepas. Susah nyarinya,” ungkap pria yang juga usaha dagang velg ini. Aksesori ini didapat Ahmad ketika membeli GC kelir emas ini. “Udah dipasang sama pemilik sebelumnya, dan asli dari Honda Accessories,” bangganya. Tambahan lagi, menurut Ahmad map light ini kerap dijumpai di sedan Honda yang menggunakan sunroof.
‘SKINNY’ BBS
Saya pribadi berpendapat, bodi GC yang cenderung mengotak dan pipih akan lebih pantas jika dipasangkan velg dengan desain velg non celong. Enggak percaya? Lihat saja pada velgnya, dimana Ahmad memakai BBS RS 17x(8+9) inci yang dibalut ban Hankook 205/45R17.
Velgnya tidak celong karena barrel (inner rims) lebar, sehingga bibir velgnya kecil. Jenis BBS seperti ini kerap disebut ‘skinny’ karena outer lips-nya yang kecil. Ditambah dengan offset sesuai (40 mm dan 43 mm), velg ini bersanding pas dengan lekuk GC yang ramping dan menimbulkan aura klasik.
Ahmad juga mereduksi ketinggian mobilnya dengan per custom. “Tapi yang depan jadi sedikit bermasalah,” keluhnya. Masalah yang dialaminya adalah ketika berbelok patah, “Bunyi sraakk, bannya kayak diparut aspal,” lanjut mahasiswa universitas swasta di Jakarta ini.
Sampai sekarang ia belum menemukan solusinya, “Enggak tahu nih, apa karena otomatis camber-nya berlebihan, atau profil bannya yang salah?” FYI, konstruksi double wishbone ala SH4 jika diceperin, maka sudut camber roda akan negatif secara otomatis. Ada yang bisa bantu? (mobil.otomotifnet.com)
SPESIFIKASI:
Velg BBS RS 17x(8+9) inci offset 40 mm dan 43 mm, ban Hankook 205/45R17, per custom, lips spoiler custom, side skirt custom, rear spoiler custom, ducktail custom, tailpipe custom, antena universal custom, spion retractable ex Civic JDM, fog lamp Toyota Corolla FX, rear fog lamp custom Euro version, switch antena Civic EF JDM, switch fog lamp depan & belakang Civic EF JDM, switch spion retract Civic EF JDM, map light Honda Accessories, setir BBS, jok Recaro LX Modular, shift knob replika Tipe-R, head unit Pioneer DEH-P8450, speaker depan Venom VX, speaker belakang coaxial Pioneer, stik equalizer Blaupunkt BEQ-S2
Kamis, 30 Juni 2011 09:02 WIB
Modifikasi Honda Grand Civic 1991
Modif Honda Grand Civic, Aura Klasik
Jakarta - Honda Grand Civic menurut saya merupakan mobil ternyaman pada zamannya. Bagaimana tidak? Kaca depannya yang besar memberikan daya visual yang luas, belum lagi dipadu teknologi kaki-kaki yang sudah mengadopsi double wishbone sehingga membuat bantingannya empuk sekali. Mungkin inilah yang membuat Ahmad Morteza, pemilik dari Grand Civic (GC) ini terpikat.
Nyatanya, ada kisah unik dibalik pemilihan Civic berkode SH4 ini. “Dulu saya sempat pakai Corolla Altis, tapi lama-lama bosan,” buka Ahmad, sapaan akrabnya. Waktu itu sempat bingung hendak mencari mobil apa. “Disaranin sama teman pakai Grand Civic, katanya nyaman, dan kabin luas,” tambahnya.
Sebelum dimodifikasi, Ahmad sudah mendapat berbagai referensi modifikasi dan aksesori untuk SH4-nya. Ia pun mulai berburu aneka aksesori. Salah satunya adalah perangkat spion retractable, “Saya lupa dari tipe apa, yang jelas bawaannya Civic JDM,” ucapnya.
Opsi custom juga ia lakukan apabila kesulitan menemukan aksesori yang diinginkannya, seperti sepasang fog lamp di bumper depan dan belakang. “Untuk depan, fog lamp-nya diambil dari Toyota Corolla FX, soalnya di mikanya ada ketrikan Koito,” ujar Ahmad. Sedangkan fog lamp belakang, “Lampunya custom, lupa dari mobil apa,” tukasnya.
Opsi fog lamp tidak dijumpai di Civic lokal karena memang bersifat opsional. “Kalau di Jepang, sebenarnya fog lamp bersifat opsional, namun untuk versi Eropa, malah jadi standar equipment,” jelas Ahmad.
Fog lamp belakang ini adalah ciri khas dari Civic versi Eropa. Pria gemar bercanda ini juga menambahkan antena belakang di bagasinya. “Pakai antena universal, bisa dibeli kok di toko-toko variasi,” jelasnya. Ia-pun harus rela mengebor panel dekat bagasi untuk menanamkan motor penggeraknya. “Baru disambung ke switch antena di dasbor,” ucapnya.
Sebagai pemanis, pria yang bermukim di Cibubur ini menambahkan add-on spoiler custom dari depan sampai belakang. Perangkat yang terbuat dari fiber ini lantas dicat hitam agar terlihat seperti spoiler bawaan OEM Honda. “Selain itu biar tampilannya enggak terlalu cingkrang,” tutupnya. Nice!
Map Light Kebanggaan
Di sektor interior, Ahmad menambahkan parts-parts yang boleh dibilang langka. Seperti switch antena belakang, switch fog lamp depan belakang, dan switch retractable mirror (beserta retractable motor) yang semuanya diambil dari Civic versi JDM kode EF. Yang lumayan susah didapatkan adalah switch fog lamp depan, “Sampai nitip temen di Malaysia, hahaha…” gelaknya.
Untuk mendapatkan switch ini, ia merogoh kocek kurang lebih Rp 300 ribu, sedangkan untuk switch-switch lain, “Sekitar Rp 150 ribuan,” ujarnya. Pemasangannya tidak ada kendala berarti karena memang diperuntukkan untuk GC.
Ada pernik yang menjadi kebanggaan Ahmad, yaitu map light yang letaknya di dekat spion tengah. Menurutnya, sangat jarang ia melihat GC memakai aksesori ini, bahkan hingga di komunitas GC aksesori ini juga tergolong jarang ditemui.
“Waktu itu teman ada yang mau bayarin, tapi enggak saya lepas. Susah nyarinya,” ungkap pria yang juga usaha dagang velg ini. Aksesori ini didapat Ahmad ketika membeli GC kelir emas ini. “Udah dipasang sama pemilik sebelumnya, dan asli dari Honda Accessories,” bangganya. Tambahan lagi, menurut Ahmad map light ini kerap dijumpai di sedan Honda yang menggunakan sunroof.
‘SKINNY’ BBS
Saya pribadi berpendapat, bodi GC yang cenderung mengotak dan pipih akan lebih pantas jika dipasangkan velg dengan desain velg non celong. Enggak percaya? Lihat saja pada velgnya, dimana Ahmad memakai BBS RS 17x(8+9) inci yang dibalut ban Hankook 205/45R17.
Velgnya tidak celong karena barrel (inner rims) lebar, sehingga bibir velgnya kecil. Jenis BBS seperti ini kerap disebut ‘skinny’ karena outer lips-nya yang kecil. Ditambah dengan offset sesuai (40 mm dan 43 mm), velg ini bersanding pas dengan lekuk GC yang ramping dan menimbulkan aura klasik.
Ahmad juga mereduksi ketinggian mobilnya dengan per custom. “Tapi yang depan jadi sedikit bermasalah,” keluhnya. Masalah yang dialaminya adalah ketika berbelok patah, “Bunyi sraakk, bannya kayak diparut aspal,” lanjut mahasiswa universitas swasta di Jakarta ini.
Sampai sekarang ia belum menemukan solusinya, “Enggak tahu nih, apa karena otomatis camber-nya berlebihan, atau profil bannya yang salah?” FYI, konstruksi double wishbone ala SH4 jika diceperin, maka sudut camber roda akan negatif secara otomatis. Ada yang bisa bantu? (mobil.otomotifnet.com)
SPESIFIKASI:
Velg BBS RS 17x(8+9) inci offset 40 mm dan 43 mm, ban Hankook 205/45R17, per custom, lips spoiler custom, side skirt custom, rear spoiler custom, ducktail custom, tailpipe custom, antena universal custom, spion retractable ex Civic JDM, fog lamp Toyota Corolla FX, rear fog lamp custom Euro version, switch antena Civic EF JDM, switch fog lamp depan & belakang Civic EF JDM, switch spion retract Civic EF JDM, map light Honda Accessories, setir BBS, jok Recaro LX Modular, shift knob replika Tipe-R, head unit Pioneer DEH-P8450, speaker depan Venom VX, speaker belakang coaxial Pioneer, stik equalizer Blaupunkt BEQ-S2
Re: >>> Grandcivic on the Media.. <<<
masuk juga otomotif neeeeh
http://otomodif.otomotifnet.com/read/20 ... asa-Rules-
Selasa, 28 Juni 2011 11:02 WIB
Modifikasi Honda Civic Nouva 1991
Modif Honda Civic Nouva, Dasa Rules !
Jakarta - Banyaknya lansiran pendapat yang mendaulat Civic angkatan keempat, -yang dihuni platform Nouva dan Grand Civic-, menginspirasi orang-orang untuk memilikinya, nampaknya sudah patut diapresiasi saat ini.
Sebab diyakini, selain punya model yang terkenal abadi di antara varian-varian retro lain, Civic yang tahun resmi produksinya antara tahun 1988-1992 ini juga tak kalah masalah ketersediaan spare part atau bahkan racing ‘package’ yang bisa diakomodasi.
Karena itu, serta-merta Chandra Satrya Ananda meninggalkan Corolla DX dan Honda Accord yang dulu sempat jadi besutan kesayangannya, untuk beralih meminang Nouva miliknya ini. “Terus terang, part racing-nya masih banyak sekali pilihannya. Lagi pula istilahnya kalo di-upgrade sedikit power-nya besar,” sambutnya, yang memang doyan balap sedari dulu ini.
Namun tak seperti kebanyakan pemodifikasi Nouva atau Grand Civic yang biasanya mencampur ide liar antara platform Eropa dengan Jepang sebagai acuan modifikasinya. Chandra cukup bermain dengan konsep fashion and speed yang didedikasikannya untuk putranya tersayang, Dasa Aryasatya Ananda yang baru 4 bulan belakangan ini lahir ke dunia.
“Sebenarnya saya suka balap, tapi saya juga pengin tampilan yang keren kayak penganut Hellaflush yang lagi rame di sini,” ujarnya, sambil menyebut modifikasinya ini berjudul Dasa rules.
Maka dari segi teknis, ia langsung merombak dapur pacu. Langkah pertamanya ialah dengan mengganti mesin ZC berkapasitas 1.600 cc, yang head block-nya diganti dengan P08 VTEC dengan plug and play.
Varian mesin ini punya spesifikasi blok bawah yang pas buat penyuka kebut. Lagi pula ketersediaan spare part-nya mudah, bahkan bisa kanibal punya Genio, Estilo atau Ferio.
Tapi atas nama performa, piston CP oversize 50 mm dijadikan patokan untuk mengangkat tenaga mesin. Dimana ini juga disokong oleh high duration camshaft RS Motorworks, yang otomatis,
“Saya pakein juga dual karburator,” ujar Chandra, yang menyebut opsi ini membuat lungsuran bahan bakar lebih lancar untuk meladeni mesin. Sementara itu pengapian diperkuat dengan koil Mallory, kabel busi NGK Hyper Cable serta busi NGK Iriway.
Pada tampilan eksterior, selain merapikan cat, beberapa pernik Civic SH3 (versi Jepang), seperti door visor, retractable mirror, lip spoiler depan dan belakang, wing dan head lamp washer disematkan pula oleh sang empunya.
Alasannya selain mudah dipasang, aksesori ini terbilang susah didapatkan sehingga jarang pemakainya. Dimana sebagai penuntas, di atap Chandra mengaplikasi roof rack super lengkap seperti bike rack, surfing rack, fairing roof rack yang semuanya lansiran Thule.
Punya Muscle Car And Jip
Mengentalkan nuansa stylish ala Hellaflush, Chandra memakaikan velg Riddler berukuran 15x(7+8) inci berbalut ban Kumho 165/50R15. Tapi bukan stance-nya yang diperhatikan, melainkan velg yang dipakai. Yup, velg yang desainnya mirip Weld Racing ini tersemat dengan melalui proses penyesuaian PCD. Karena ia sendiri punya PCD 5/114,3 sementara bawaan Nouva hanya 4/100.
“Mesti dibawa ke tukang bubut dulu biar pas kepasangnya,” jelas pemilik bengkel Supernova di Kalimalang ini. Menilik peruntukkan aslinya, patron desain velg seperti ini sebenarnya mudah ditemui di mobil-mobil muscle car Amerika atau jip-jip off road.
Namun atas alasan desain yang kokoh, Chandra mengambil sebagai pemanis tampilan Nouva kesayangannya. Lagi pula, rasanya sah-sah aja, selama masih wothed dipakai. Iya enggak? (mobil.otomotifnet.com)
RUMAH MODIFIKASI:
Mesin: Supernova, Curug Raya (Kalimalang), Jakarta Timur
Cat: Dasa-Ananda Workshops, Jati Asih, Bekasi
Kaki-Kaki: Sinar Mas, Kalimalang, Jakarta Timur
Audio: Sinar Suara Sakti, Jati Asih, Bekasi
Eksterior: 565 Custom Detailing, Lingkar Selatan, Bandung
SPESIFIKASI:
Cat Spies Hecker super deep black, custom head light, custom rear foglamp, lips spoiler front and rear SH3 JDM, retractable mirror SH3 JDM, wing spoiler SH3 JDM with 3rd brake light, washer light SH3 JDM, door visor SH3, roof rack Thule, bike rack Thule, surfing rack + pads Thule, fairing roof rack Thule, velg Riddler 15x(7+8) inci, ban Kumho 165/50R15, per SBM, sokbreker Tokico, adjustable camber Skunk2, mesin ZC 1600 with block guard, engine cover head Mugen, head block VTEC P08, porting and polish, papas head, piston CP oversize 50 mm, camshaft RS Motorworks, per klep Super Tech, dual carburetor ZC, final gear 4.4 semi close ratio, kopling Works Engineering, koil Mallory, kabel busi NGK Hyper Cable, busi NGK Iriway, header ORD 4-2-1, meter VTEC controller Autometer, shift light Pivot, custom traction bar, stabilizer Ultra Link, setir Momo Nero, pedal set Mugen, jok lapis semi kulit MBtech, kaca film 3M, shift drive Mugen, head unit Pioneer, speaker depan + belakang MA Audio, sub Distinct Audio 10 inci, power Performa Signature
http://otomodif.otomotifnet.com/read/20 ... asa-Rules-
Selasa, 28 Juni 2011 11:02 WIB
Modifikasi Honda Civic Nouva 1991
Modif Honda Civic Nouva, Dasa Rules !
Jakarta - Banyaknya lansiran pendapat yang mendaulat Civic angkatan keempat, -yang dihuni platform Nouva dan Grand Civic-, menginspirasi orang-orang untuk memilikinya, nampaknya sudah patut diapresiasi saat ini.
Sebab diyakini, selain punya model yang terkenal abadi di antara varian-varian retro lain, Civic yang tahun resmi produksinya antara tahun 1988-1992 ini juga tak kalah masalah ketersediaan spare part atau bahkan racing ‘package’ yang bisa diakomodasi.
Karena itu, serta-merta Chandra Satrya Ananda meninggalkan Corolla DX dan Honda Accord yang dulu sempat jadi besutan kesayangannya, untuk beralih meminang Nouva miliknya ini. “Terus terang, part racing-nya masih banyak sekali pilihannya. Lagi pula istilahnya kalo di-upgrade sedikit power-nya besar,” sambutnya, yang memang doyan balap sedari dulu ini.
Namun tak seperti kebanyakan pemodifikasi Nouva atau Grand Civic yang biasanya mencampur ide liar antara platform Eropa dengan Jepang sebagai acuan modifikasinya. Chandra cukup bermain dengan konsep fashion and speed yang didedikasikannya untuk putranya tersayang, Dasa Aryasatya Ananda yang baru 4 bulan belakangan ini lahir ke dunia.
“Sebenarnya saya suka balap, tapi saya juga pengin tampilan yang keren kayak penganut Hellaflush yang lagi rame di sini,” ujarnya, sambil menyebut modifikasinya ini berjudul Dasa rules.
Maka dari segi teknis, ia langsung merombak dapur pacu. Langkah pertamanya ialah dengan mengganti mesin ZC berkapasitas 1.600 cc, yang head block-nya diganti dengan P08 VTEC dengan plug and play.
Varian mesin ini punya spesifikasi blok bawah yang pas buat penyuka kebut. Lagi pula ketersediaan spare part-nya mudah, bahkan bisa kanibal punya Genio, Estilo atau Ferio.
Tapi atas nama performa, piston CP oversize 50 mm dijadikan patokan untuk mengangkat tenaga mesin. Dimana ini juga disokong oleh high duration camshaft RS Motorworks, yang otomatis,
“Saya pakein juga dual karburator,” ujar Chandra, yang menyebut opsi ini membuat lungsuran bahan bakar lebih lancar untuk meladeni mesin. Sementara itu pengapian diperkuat dengan koil Mallory, kabel busi NGK Hyper Cable serta busi NGK Iriway.
Pada tampilan eksterior, selain merapikan cat, beberapa pernik Civic SH3 (versi Jepang), seperti door visor, retractable mirror, lip spoiler depan dan belakang, wing dan head lamp washer disematkan pula oleh sang empunya.
Alasannya selain mudah dipasang, aksesori ini terbilang susah didapatkan sehingga jarang pemakainya. Dimana sebagai penuntas, di atap Chandra mengaplikasi roof rack super lengkap seperti bike rack, surfing rack, fairing roof rack yang semuanya lansiran Thule.
Punya Muscle Car And Jip
Mengentalkan nuansa stylish ala Hellaflush, Chandra memakaikan velg Riddler berukuran 15x(7+8) inci berbalut ban Kumho 165/50R15. Tapi bukan stance-nya yang diperhatikan, melainkan velg yang dipakai. Yup, velg yang desainnya mirip Weld Racing ini tersemat dengan melalui proses penyesuaian PCD. Karena ia sendiri punya PCD 5/114,3 sementara bawaan Nouva hanya 4/100.
“Mesti dibawa ke tukang bubut dulu biar pas kepasangnya,” jelas pemilik bengkel Supernova di Kalimalang ini. Menilik peruntukkan aslinya, patron desain velg seperti ini sebenarnya mudah ditemui di mobil-mobil muscle car Amerika atau jip-jip off road.
Namun atas alasan desain yang kokoh, Chandra mengambil sebagai pemanis tampilan Nouva kesayangannya. Lagi pula, rasanya sah-sah aja, selama masih wothed dipakai. Iya enggak? (mobil.otomotifnet.com)
RUMAH MODIFIKASI:
Mesin: Supernova, Curug Raya (Kalimalang), Jakarta Timur
Cat: Dasa-Ananda Workshops, Jati Asih, Bekasi
Kaki-Kaki: Sinar Mas, Kalimalang, Jakarta Timur
Audio: Sinar Suara Sakti, Jati Asih, Bekasi
Eksterior: 565 Custom Detailing, Lingkar Selatan, Bandung
SPESIFIKASI:
Cat Spies Hecker super deep black, custom head light, custom rear foglamp, lips spoiler front and rear SH3 JDM, retractable mirror SH3 JDM, wing spoiler SH3 JDM with 3rd brake light, washer light SH3 JDM, door visor SH3, roof rack Thule, bike rack Thule, surfing rack + pads Thule, fairing roof rack Thule, velg Riddler 15x(7+8) inci, ban Kumho 165/50R15, per SBM, sokbreker Tokico, adjustable camber Skunk2, mesin ZC 1600 with block guard, engine cover head Mugen, head block VTEC P08, porting and polish, papas head, piston CP oversize 50 mm, camshaft RS Motorworks, per klep Super Tech, dual carburetor ZC, final gear 4.4 semi close ratio, kopling Works Engineering, koil Mallory, kabel busi NGK Hyper Cable, busi NGK Iriway, header ORD 4-2-1, meter VTEC controller Autometer, shift light Pivot, custom traction bar, stabilizer Ultra Link, setir Momo Nero, pedal set Mugen, jok lapis semi kulit MBtech, kaca film 3M, shift drive Mugen, head unit Pioneer, speaker depan + belakang MA Audio, sub Distinct Audio 10 inci, power Performa Signature
- saitama
- GC Whore
- Posts: 4056
- Joined: Thu Jun 26, 2008 11:49 pm
- Location: AKDP Surabaya-Madiun
- Contact:
Re: >>> Grandcivic on the Media.. <<<
mantaaaapp... salut buat grandcivic.com n honda civic 4th gen.....
- carlitos
- GC Noob
- Posts: 37
- Joined: Sun Apr 04, 2010 7:34 am
- Location: Jakarta Selatan - Bandung
- Contact:
Re: >>> Grandcivic on the Media.. <<<
Majalah MOTOR